Friday 3 June 2011

SUZUKI A – 100

Beberapa bulan lagi saya akan melangsungkan pernikahan, mengenai dana memang sudah ditabung dan kayaknya masih kurang.
Pagi ini – sesampainya dikantor – pada waktu itu saya bekerja di PT. Sin Cheau Garments. Saya tidak langsung duduk memulai bekerja, namun saya kembali lagi pergi keluar kantor untuk merokok. Ruangannya ber AC otomatis tidak boleh merokok.
Saya berjongkok diluar sambil merokok, kemudian menatap langit pagi. Secara reflex mengingat hari bahagia akan tiba, Saya berdoa, ” Yaa ALLAH…., sebentar lagi saya akan menikah, dan dana saya masih kurang. Yaa ALLAH, berilah saya rizki sehingga saya tidak perlu pinjam uang kesana kemari”, ucap saya didalam hati. Berbicara kepada Yang Maha Kuasa.
Tiba-tiba ointu depan kantor dibuka oleh Ani – rekan kerja saya – sambil berkata,”Pak…disuruh Nyonya pergi ke Bank !” katanya. Segera saya buang rokok yang masih sisa setengahnya, bergegas menyusul Ani dari belakang.
“Tolong pindah bukukan USD 20,000″. ucap Nyonya alias Boss perempuan saya, sambil menyerahkan nota pemindah bukuan.
Saya tidak langsung pergi menuju Bank melainkan duduk di meja saya dan berpikir. Pemindah bukuan kali ini dikantor cabang bukan dikantor pusat. Saya tidak kenal orang-orang cabang, tapi saya yakin The playing just the same.
Kutilpun Bank kantor cabang meminta bicara dengan bagian Valuta Asingnya. Sebut saja Chandra. Dan tanpa babibu seolah-olah akrab kuutarakan kalau saya mau memindah bukukan Usd 20,000 dan tolong dicarikan pembelinya. Keuntungan fifty-fifty, kataku. Maklum langkah perdana jadi biar lancar. Si Chandrapun nampak respect. “Baik Pak, nanti saya hubungi ke nomor berapa ?!”. Kuberi nomor kantor. “Jangan lama lama ya !”, ingatku. “Baik Pak, lima menit,” balasnya dan lansung telepun ditutup.
Benar saja, dalam waktu lima menit si Chandra menilpun dan mengatakan Okay. dengan split Rp. 250 atau Rp. 125 per orang dikali 20.000 sama dengan Rp. 2,500,000. Alhamdulillah. Segera saya keluar ruangan dan memanggil supir, menuju Bank cabang tersebut.
Sesampainya di Bank kucari yang namanya Chandra ini, ternyata dia bukan orang melayu alias keturunan China. Kamipun langsung akrab dan pemindah bukuanpun langsung diproses. Tidak perlu waktu lama atau ngantri panjang tidak seperti halnya loket setoran atau penarikan.
Disana saya langsung meminta selisihnya yang Rp 2.500.000,- dan kamipun berjabat tangan. It’s so nice make a business with you.
Diperjalanan pulang, kuminta sopir beli koran Pikiran Rakyat sekalian makanan dan minuman. Untuk urusan seperti ini sopir tidak tahu, yang pasti sopir selalu senang kalo saya ajak pergi.
Dikolom inilah kucari iklan motor. Dalam hati uang ini akan saya belikan motor itung-itung disimpen dalam beberapa bulan ini, jadi andai nanti pada hari H saya kurang uang maka motor ini bisa dijual kembali. That is My planning.
Saya memintaSopir untuk memutar arah tidak ke kantor dulu melainkan meminta arah ke jalan Jembatan Baru dimana disana diiklan sebuah motor suzuki A-100, terpaksa saya memilih motor ini karena motor lain harganya diatas dua juta setengah, of course my money is not enough.
Bagai terhipnotis mungkin karena cocok atau karena duit ada akhirnya motor suzuki A-100 tahun 1991 itu saya beli. Sementara saya bertransaksi, kusuruh supir untuk pulang duluan karena nanti saya akan pakai motor.
Dengan gayanya saya kembali kekantor berkendara motor yang baru saya beli. Tentu kawan-kawan dikantor tidak tahu kalau uang motor itu adalah hasil kerja tadi saya pergi keluar. Sekarang, rahasia itu saya bongkar lewat catatan kisah nyata kehidupan saya ini. Sekali lagi saya hanyalah manusia biasa, dan maksud dari tulisan inipun hanyalah berbagi cerita pengalaman hidup dari saya yang sebagai orang biasa, mudah-mudahan ada manfaatnya. Piceun nu saena candak nu awonna, ceuk urang sunda mah.
Kebahagiaan saya inipun tentu ingin saya bagi dengan calon istri saya ini. Maka kutilpun ketempat kerjanya. Kalau nanti pulangnya saya jemput dengan motor baru. “Beli motor apa?” tanyanya. “Suzuki’” sahutku. “Suzuki apa ?” kembali dia bertanya. “Lihat saja nanti..!” Balasku sambil kututup tilpun.
Jam keluar kerja saya dan calon istriku berbeda 30 menit, dia masuk jam 8 pagi sampai jam 4 sore sedang saya jam 8.30 sampai jam 4.30, dan jarak antara Cijerah ke Gatot Subroto perlu waktu 15 menit.
Sesampai dikantornya kuminta Satpam untuk memberitahukan kalau saya sudah datang. Tentu saja saya kenal seluruh karyawan disini karena sebelumnya saya bekerja disini. Baca Tag PT. Sinar Padasuka Textiles.
Kekasihpun keluar dengan berseri-seri namun saat melihat motor baru saya itu dia bilang, “Jelek..!!” Waduh.., gak tahu diuntung juga nich.hehe…”Kenapa gak beli suzuki bebek ?” tanyanya. “Duitnya gak cukup,” jelasku.
Akhirnya saya bonceng dia pulang ke rumahnya. Ditengah perjalanan didaerah gedung sate, motor itu tiba-tiba mati. Aduh.., ada-ada saja. Kucoba mengutak-atik bagai seorang montir. Tiba-tiba kulihat kekasihku menangis. Lho…., kenapa lagi ? Rupanya dia kasihan sama saya beli motor jelek kemahalan. Dengan kata lain menyayangkan. Wow…, ternyata kekasihku ini benar-benar berperasaan halus.
Kucoba Kick starter. Motorpun hidup kembali. DI daerah Universitas Padjajaran kuganti oli mesin dibengkel, karena pikirku mesinnya macet karena olinya kotor. Dan benar saja motor itu olinya hanya sedikit. Benar-benar gurung gusuh. Tidak teliti sebelum membeli.
Mesinpun berjalan lancar sampai dirumah kekasihku. Sayapun bergegas pulang. Maklum mau konsul sama kawan-kawan dirumah tentang motor baruku ini.
Seperti biasanya, My Gank – I mean kawan-kawan dirumah biasa kumpul dirumah Agung. Kutunjukan motor baruku itu yang akhirnya ketahuanlah kebodohan saya ini. Rupanya motor Mr. Postman ini (suzuki A-100 memang motor inventaris Mr. Postman pengganti sepeda) tidak ada tempat oli sampingnya. Motor ini 2 tak wajib ada oli tambahan pencampur bensin, dan untuk mengatasinya sekarang sebelum diperiksa apakah pompa olinya masih berfungsi atau tidak maka campurkanlah oli langsung kedalam tangki bensin, kayak motor vespa dulu.Ohhh,….
Apa boleh buat, motor ini sudah dibeli dan males untuk di-complaint, keputusan motor ini akan dirawat diperbaiki sedikit demi sedikit hingga nyaman dikendarai sampai hari H nanti apakah motor ini harus dijual atau tidak.

No comments:

Post a Comment