Friday 3 June 2011

PERAWATAN KARBURATOR VAKUM

Karburator vakum alias CV (Constant Velocity)
sudah jadi standar motor keluaran terbaru. Bisa
dilihat pada Yamaha Mio, Honda Vario, Kawasaki
Kaze ZX130, Suzuki Thunder, Suzuki Satria F-150.
Teknologinya sudah mengikuti teknologi karburator
mobil, pertimbangannya pasti soal konsumsi bahan bakar yang irit plus buka-tutup gas yang halus.
Tapi, kinerja karburator vakum bisa terganggu kalau
salah perawatan, cara merawatnya berbeda dengan
karburator konvensional. Misalnya tidak disarankan
buka boks filter udara. Memang awalnya tarikan
terasa lebih cepat, tapi kelamaan debu bisa menghambat gerakan skep. Skep di karburator
vakum beda karena bahannya dari resin dilapis
teflon. Bandingkan dengan skep yang umum
dengan bahan logam berlapis krom. Gara-gara kena
debu, skep jadi macet dan lama kelamaan lapisan
teflon tergores, hasilnya motor susah langsam/ nggak stabil.
Bagian lain yang tak kalah sensitif adalah karet
karburator vakum. Posisinya ada di atas karbu dan
ditutup lempengan besi. Waktu servis nggak perlu
dibuka karena kalau sampai salah rakit sehingga
karet terjepit maka dapat mengakibatkan kebocoran sehingga putaran mesin jadi ngaco. Karet vakum
juga nggak boleh kena bensin. Bisa melar atau
paling parah tidak bisa digunakan lagi. Harganya
mahal Bro.
Buat yang biasa korek karburator konvensional
dengan reamer atau memperbesar diameter venturi. Hal ini jangan dilakukan pada karburator vakum,
resikonya skep bisa oblak yang bisa berakibat
mesin susah hidup.
Karburator CV bekerja dengan tekanan udara dari
crankcase dan intake. Jadi perhatikan kondisi selang
vakum yang menuju karbu. Seumpama retak atau sobek, langsung ganti baru karena mesin bakal
susah hidup. Kondisi karet pemegang karbu dan
intake manifold tidak boleh ada kebocoran karena
berimbas skep bakal susah naik. Termasuk klep
masuk yang tak lagi rapat pun bisa bikin daya isap
ke karbu vakum jadi melorot. Jadi, hati-hati, teknologi baru, jangan sembarangan
merawat, pelajari dulu.
Semoga tulisan ini berguna. Salam bikers.

No comments:

Post a Comment